Senin, 24 November 2008

PANGLIMA TNI BUKA SEMINAR INDO DEFENCE DAN INDO AEROSPACE 2008

Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso pagi ini membuka secara resmi seminar sehari Indo Defence dan Indo Aerospace 2008 di Exccutive Club Persada Halim Persada Kusuma, Jakarta , Kamis (20/11). Seminar yang diselenggarakan oleh Air Power Centre of Indonesia (APCI) dan didukung oleh Departemen Pertahanan RI dan PT. Napindo Media Ashatama di ikuti kurang lebih 160 peserta.
Latar belakang diselenggarakannya seminar sehari tentang pertahanan dan transportasi udara dalam rangkaian kegiatan Indo Defence 2008, karena belum berperannya peran industri strategis dalam mendukung sustainability bidang pertahanan menyebabkan sistem pertahanan di Indonesia bisa dikatakan masih belum kuat dan handal.
Demikian pula dengan peran transportasi udara dalam mendukung kepentingan nasional, keamanan, dan kenyamanan terbang masih banyak mengalami kendala. Dengan diselenggarakannya seminar tersebut dapat mengungkap secara tuntas kedua permasalahan nasional tersebut.
Seminar yang bertemakan ”Harnessing Defence Techology Capabilities and Improving the Role of Current National Air Transportation” akan digunakan untuk dapat menggali, membahas, dan mengupayakan kemampuan Ketahanan Nasional kita dimasa depan dan sekaligus dimanfaatkan untuk membahas peran penerbangan nasional yang selama ini dinilai kurang menampilkan peran yang diharapkan.
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dalam sambutannya mengatakan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pesatnya kemajuan teknik informatika, telah memungkinkan negara-negara maju melebarkan pengaruhnya keberbagai penjuru dunia tanpa batas. Kemajuan teknologi, juga telah mendorong pesatnya kecanggihan persenjataan, yang jika tidak terkendali dengan baik kemungkinan akan membahayakan kehidupan umat manusia.
Lebih lanjut dikatakan, sebagai anggota masyarakat global dan bagian dari masyarakat regional, Indonesia tidak mungkin terhindar dari pengaruh kemajuan teknologi tersebut. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah RI bekerja sama dengan berbagai industri strategis seperti PT. Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, dan lembaga-lembaga lainnya baik dalam maupun luar negeri guna mencapai tingkat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, utamanya dalam bidang teknologi persenjataan darat, laut dan udara.
Kendala yang dihadapi dan telah menjadi rahasia umum, adalah terbatasnya anggaran dan keterbatasan sumberdaya manusia. Oleh karena itu,, gagasan pelaksanaan seminar sehari yang mengangkat tema ”Pertahanan dan isu Angkutan Udara Nasional” yang diangkat oleh panitia Indo Defence dan Indo Aerospace 2008 merupakan langkah antisipatif guna menjawab kendala tersebut.
Dikatakan, isu pertahanan bukanlah semata-mata tanggung jawab Departemen Pertahanan RI ataupun TNI. Pertahanan merupakan domain seluruh rakyat Indonesia . Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk secara bersama, bekerja keras bahu membahu menciptakan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan sustainability industri-industri strategis dalam negeri yang bertaraf internasional, sehingga memiliki daya saing dan daya tawar dalam menghadapi kemungkinan timbulnya ancaman dari luar, yang membahayakan kedaulatan wilayah NKRI.
Dengan seminar ini, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso berharap para pakar, analis pertahanan dan penerbangan atau kedirgantaraan serta pembuat kebijakan pertahanan, akan memberikan hasil konkret terhadap perwujudan visi sustainability dibidang pertahanan dan sekaligus memberikan warna tersendiri, pada rintisan terwujudnya industri strategis nasional bertaraf internasional, sehingga akan bertahan kuat mampu mendukung kebutuhan TNI serta berkiprah di pasar regional dan internasional.
Tidak ada satu negarapun yang mampu hidup sendiri. Dibutuhkan saling ketergantungan antara satu negara dengan negara lainnya. Namun dengan kemampuan industri strategis nasional yang handal dan mampu diandalkan memenuhi kebutuhan persenjataan dalam negeri, khususnya kebutuhan Alutsista TNI, kita tidak akan terlalu bergantung kepada negara-negara maju dalam pasukan senjata.”kata Panglima TNI.
Pembukaan seminar Indo Defence dan Indo Aerospace 2008 dihadiri antara lain, Menhan RI Bapak Juwono Sudarsono, Menhub RI Bapak Jusman Syafei, Ketua Umum APCI Marsekal TNI (Purn) Saleh Basarah, Ketua Panitia Seminar Marsda TNI (Purn) Koesnadi Kardi, para pejabat militer, sipil serta undangan peserta seminar. (Gahar).

DUTA BESAR RI SAMBUT KONTINGEN GARUDA DI LEBANON

Lebanon - Duta Besar RI Kawasan Timur Tengah Bapak Surya Bagaskara beserta staf kedutaan menyambut kedatangan 270 prajurit Kontingen Garuda (Konga), Rabu (19/11) sekitar pukul 23.00 waktu setempat di Bandara Beirut Lebanon.
270 prajurit TNI Kontingen Garuda (Konga) yang merupakan sorty pertama yang terdiri dari 95 orang Konga XXVI-A, 74 orang Konga XXV-A, 11 orang Sector HQ East Staff Officers dan 90 orang Konga XXIII-C berangkat ke Lebanon menggunakan pesawat Malaysia Airlines, dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta .
Dalam sambutannya Bapak Dubes mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas, jaga nama baik bangsa. “Pertahankan dan tingkatkan apa yang telah diperoleh oleh kontingen pendahulu.” tambahnya.
Sementara itu, perwira senior Kolonel Inf Bambang Sudiono mengucapkan terima kasih atas sambutan Duta Besar beserta staf dan berharap diwaktu yang akan datang pihak kedutaan dapat bekerja sama dengan Kontingen Garuda. (Gahar).

STAND TNI JADI TONTONAN MENARIK PENGUNJUNG PAMERAN

Jakarta - Hari pertama pameran Indo Defence dan Indo Aerospace 2008 di buka stand Mabes TNI dan ketiga Angkatan Darat, Laut dan Udara menjadi tontonan yang menarik bagi para pengunjung pameran Indo Defence 2008. Karena di masing-masing stand mulai Mabes TNI, Angkatan Darat, Laut dan Udara selain menampilkan foto-foto berukuran besar masing-masing stand juga menyajikan berbagai film dokumenter latihan TNI matra masing-masing yang dilengkapi dengan sound system dan LCD berukuran besar sehingga menarik perhatian para pengunjung pameran.
Selain hiburan pemutaran film dokumenter stand TNI juga dijaga oleh Wanita TNI dari ketiga Angkatan yaitu Koad, Koal dan Wara dengan menggunakan seragam matra masing-masing. Setiap pengunjung yang singgah ke stan Mabes TNI, wanita TNI selalu memberikan souvenir baik berupa pin berlogo Mabes TNI, payung, kaos, pulpen, buku, majalah dan banyak lagi souvenir lainnya.
Pada hari pertama saja tercatat lebih dari 400 pengunjung yang telah mengunjungi stand Mabes TNI dan ketiga Angkatan, mereka begitu antusias menanyakan beberapa kegiatan TNI baik mengenai latihan gabungan, cara masuk menjadi prajurit TNI baik melalui Perwira Karier, Akademi TNI, Secaba maupun Secata, tentang operasi kemanusiaan, serta tugas-tugas TNI di luar negeri. Para Asisten Panglima TNI berkesempatan mengunjungi stand-stand Mabes TNI dan stand ketiga angkatan.
Sementara itu di luar gedung Hall A (Outdoor) stand TNI yang diwakili oleh masing-masing Litbang Angkatan juga banyak dikunjungi oleh para pengunjung pameran. Pameran industri alat-alat pertahanan bertajuk Indo Defence dan Indo Aerospace2008 digelar di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur. Selain dimeriahkan oleh ratusan produsen peralatan militer dalam negeri, pameran persenjataan ini juga diikuti oleh puluhan produsen dari 37 negara sahabat. (Gahar).