Selasa, 18 November 2008

PERINGATAN HARI PAHLAWAN DI MABES TNI

Jakarta - Segenap personel Mabes TNI baik militer maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) melaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan ke-63 dengan Inspektur Upacara (Irup) Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Sudarmaidy, di lapangan upacara Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (10/11).

Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Irup Mayjen TNI Mayjen Sudarmaidy, menyampaikan bahwa peringatan hari pahlawan pada hakekatnya merupakan ungkapan rasa syukur, wujud penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan kusuma bangsa. Para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi merebut, mempertahankan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bagi TNI, setiap peringatan hari bersejarah senantiasa dijadikan sebagai momentum untuk melakukan refleksi historis, agar senantiasa dapat melakukan instropeksi dan memetik pelajaran dan hikmah, dari setiap episode perjuangan nasional bangsa.

Menurut Panglima TNI, peringatan hari pahlawan tahun ini yang mengusung tema “Dengan Semangat dan Nilai Kepahlawanan Kita Tingkatkan Persatuan Persatuan dan Kesatuan Bangsa”, dinilai sangat tepat.

Tema ini mengandung makna bahwa dengan persatuan dan kesatuan kita berhasil mencapai kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dengan persatuan, kesatuan dan ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa kita telah berhasil mengusir penjajahan dari bumi pertiwi tercinta. Maka dari itu dengan persatuan dan kesatuan pula kita berketetapan hati menjaga integritas NKRI.

Selain itu Panglima TNI juga menyampaikan bahwa seiring dengan semakin intensifnya agenda politik karena semakin dekatnya pelaksanaan Pemilu 2008, akan semakin meningkat pula dinamika dan suhu politik nasional. Tanpa disadari fundamen persatuan dan kesatuan juga akan mengalami terpaan akibat terjadinya gesekan dan benturan yang merugikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu Panglima TNI meminta kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas kiranya senantiasa menyadari dan tetap memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Pada akhir amanatnya, Panglima TNI menyampaikan beberapa penekanan dan harapan sebagai pedoman dalam menghadapi perkembangan yang terjadi, yaitu untuk terus memperkokoh soliditas dan solidaritas TNI; Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap setiap perkembangan agar tidak terdadak dan terjebak oleh perubahan situasi; Memelihara dan meningkatkan disiplin, dedikasi dan loyalitas yang tinggi guna menghadirkan karya, kinerja dan prestasi demi suksesnya tugas pokok TNI; Jangan mudah terpancing dan terprovokasi oleh berbagai isu tentang TNI terutama berkaitan dengan agenda reformasi internal yang paling krusial yaitu peradilan militer dan bisnis TNI; serta menghormati dan memegang teguh komitmen netralitas TNI. (Gahar).

Tidak ada komentar: